News / Kegiatan Provinsi
14 April 2020

 PASKAH DIANTARA  CORONA

Kami  jalani  PASKAH  tahun  2020  ini  lain  dari  pada  biasanya. Seumur  hidup  baru  kali  ini  kami menjalani dalam  isolasi  diri, karena COVID  19   yang  datang  tiba-tiba  membawa  bencana. Ditengah  situasi  karantina  diri, saya  tersentuh  oleh LAGU dari  BIMBO   kiriman  teman  yang memang  patut  kita  renungkan  isinya demikian:

CORONA  datang  Tuhan  mencuci  dunia

Membungkam  kesombongan  manusia

Tempat  ibadat  semua  ditutup

Manusia  bingung  cari  pegangan

 

CORONA  datang bukanlah  kebetulan

Mendidik  kita untuk  jadi  SALAH

Anak dan  istri, jabatan , kekayaan

Semua  itu  bukan  milik  kita….oh  ho

 

Angan  dan  raga, teguhkan  hati  kami

Ya  Tuhan  selamatkan  kami….

 

Lagu  Bimbo  yang  memang  reflektif  dan bernuansa Relegi, sungguh mengoyakan  rasa  dan  getar  jiwa  kita, jika  merenungkan  dan  mendalaminya. Tuhan  mencuci  dunia  karena, sudah  amat  sering  dunia  ini  diperas  dan dirusak  oleh  keserakahan  manusia. Selaras  dengan  yang  disampaikan  oleh Bapa  Ignasius  Kardinal  Suharyo  dalam  homilinya  di Minggu Paskah  demikian:

 

Manusia mengalami  kerapuhan, hidupnya tergantung dari Alam, namun  alam  yang  telah  dirusak, telah  kehilangan  daya keseimbangannya  sehingga  perlu  dipulihkan, dimurnikan. Maka  terjadi  Wabah  Corona  yang  diijinkan  Tuhan,Wabah mengingatkan kita pada pertobatan dan  kesadaran ekologi, hidup  bersih, sehat  dan  tertib. Menghargai  dan  memelihara mahkluk  hidup  yang  lain. Adanya  CORONA  ini  merupakan Panggilan akan kepedulian sosial, kemanusiaan dan ekologis.

Memang  kalau  kita  kaitkan  dengan  PASKAH Perjanjian Lama  maupun Perjanjian  Baru yang  diadakan  oleh  Yesus, sesungguhnya  inilah  Paska yang  seharusnya  kita  jalani, tinggal  di  Rumah dan berjaga-jaga!

Tuhan  tentu  mempunyai  maksud  dan  cara yang  tepat  untuk  menyelamatkan  dunia, dan  umat Nya.  Semua  berhenti, kota kota  dunia  sepi  dan  mati, namun  mujizat  terjadi, contoh  kecil banyak  orang  mengupload  di social media atau  cerita  via  WA  dalam  suasana  bahagia  melihat langit  Jakarta  yang  biasanya  kelabu, menjadi  biru  bersih, diselubungi  awan  putih  bersih. Lapisan  Ozon, semakin  menebal  sehingga  dunia  terlihat  biru bersih tanpa  polusi  ketika dipantau  oleh  Nasa. Sayapun terpangah syahdu dalam doa dan bertanya, Apa  kehendak  Tuhan bagiku,bagi dunia ini? Dan saya  menggoreskannya dalam  Puisi saat  terakhir  sebelum  ada  larangan  kita tidak  boleh  ke  gereja  lagi.

PUISI MINGGU LAETARE, DITENGAH PANDEMIK CORONA
Tuhan, dalam sunyi kutermangu...jiwaku merunduk rindu.
Jeritan hatiku menyatu, dalam sepi kusebut ASMAMU,
Jika DIKAU menghendakki, biarkan badai pandemik ini berlalu.
Tuhan hati dan jiwaku bertanya? Apa arti ini semua?
Tentu DIKAU ingin mengajar dan mengingatkan kami, mengarungi setiap liku hidup dengan penuh makna,

Kembali pada Sabda Sang Pencipta,ketika dunia ini ada dan dicipta
Mencari dan selalu mencari, bersatu dan menyatu, hanya pada DIKAU saja!
Baru seumur hidupku, saya merayakan Ekaristi Suci, didepan tv

Mengikuti Live streaming dari Gereja Katedral nan sunyi,
Dengan nuansa, mengharu biru dalam keterharuan
Bahwa kini seolah tidak ada yang bisa memisahkan jarak, antara katedral dan biaraku.
Antara Roma, dan Jakarta, bila aku Skype dengan Jendral & Dewannya.


Dunia begitu, luas, namun juga kecil dalam jaman millennial ini.
Segala sesuatu bisa terjadi pada waktu yang sama disana dan disini.
Bak seorang pertapa yang mengelana, merogoh sukmanya dan kembali ke diri wadaknya.
Tuhan, menjelang hari PASKAH, perayaan KEBANGKITAN-MU dari MATI,
Kami , bahkan dunia hidup dalam isolasi menyendiri, supaya bebas tak tersentuh pandemic, corona ini.


BAGAIMANA kami harus mengolah IMAN kami ?
Gereja-Mu mengajar kami dalam INJIL, 3 Minggu ini.
Minggu lalu Yesus mewartakan Diri sebagai “ AIR HIDUP “kepada WANITA SAMARIA , KATANYA:

"Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."
Wanita Samaria itu menjawab : "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi”,dia PERCAYA !


Hari ini YESUS menyatakan DIRINYA kepada orang Buta yang dicelikkan matanya :” Akulah terang dunia.dan si Buta itu berkata "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.
Minggu Depan dalam Injil Yohanes YESUS menyatakan DIRINYA : "Akulah kebangkitan dan hidup, barang  siapa  percaya  kepada-Ku,dia  akan  HIDUP  selamanya, ketika  Yesus  membangkitakan  Lazarus. Martha, Maria  dan  orang  banyak  yang  hadir  Percaya !

 

Tuhan  hanya  ada  satu  harta, kekuatan  yang  Dikau  anugerahkan  kepada  kami  yaitu “  PERCAYA “ bahwa  Dikaulah  Allah  yang  hidup, dan  bukan  Allah  orang  mati. Yang  perlu  kita  lakukan  adalah  PERCAYA pada  TUHAN yang  akan  membaharui  dunia, dan TAAT  pada  situasi  yang  kita  alami  saat  ini. Bukanlah  didalam  Kitab  Suci tertulis, dan  Nabi  Yesaya  telah  meramalkannya :” Mari bangsaku, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintumu sesudah engkau masuk, bersembunyilah barang sesaat lamanya, sampai amarah itu berlalu. Sebab sesungguhnya, TUHAN mau keluar dari tempat-Nya untuk menghukum penduduk bumi karena kesalahannya, dan bumi tidak lagi menyembunyikan darah yang tertumpah di atasnya, tidak lagi menutupi orang-orang yang mati terbunuh di sana. (  Yesaya  26 :20-21)

Jadi  tunggu  apa  lagi, kalau  kita  mau  selamat, dan  diselamatkan  Tuhan, Mari  kita  tinggal  dirumah, sampai  Tuhan  sendiri  membiarkan  Badai  Corona  ini  berlalu, dan  menyediakan  kita  Bumi nan penuh  suasana  Paska yang  baru. AMIN.

 

By Sr Maria  Monika  SND

 

 

 

SHARE THIS ON: