PASKAH DIANTARA CORONA
Kami jalani PASKAH tahun 2020 ini lain dari pada biasanya. Seumur hidup baru kali ini kami menjalani dalam isolasi diri, karena COVID 19 yang datang tiba-tiba membawa bencana. Ditengah situasi karantina diri, saya tersentuh oleh LAGU dari BIMBO kiriman teman yang memang patut kita renungkan isinya demikian:
CORONA datang Tuhan mencuci dunia
Membungkam kesombongan manusia
Tempat ibadat semua ditutup
Manusia bingung cari pegangan
CORONA datang bukanlah kebetulan
Mendidik kita untuk jadi SALAH
Anak dan istri, jabatan , kekayaan
Semua itu bukan milik kita….oh ho
Angan dan raga, teguhkan hati kami
Ya Tuhan selamatkan kami….
Lagu Bimbo yang memang reflektif dan bernuansa Relegi, sungguh mengoyakan rasa dan getar jiwa kita, jika merenungkan dan mendalaminya. Tuhan mencuci dunia karena, sudah amat sering dunia ini diperas dan dirusak oleh keserakahan manusia. Selaras dengan yang disampaikan oleh Bapa Ignasius Kardinal Suharyo dalam homilinya di Minggu Paskah demikian:
Manusia mengalami kerapuhan, hidupnya tergantung dari Alam, namun alam yang telah dirusak, telah kehilangan daya keseimbangannya sehingga perlu dipulihkan, dimurnikan. Maka terjadi Wabah Corona yang diijinkan Tuhan,Wabah mengingatkan kita pada pertobatan dan kesadaran ekologi, hidup bersih, sehat dan tertib. Menghargai dan memelihara mahkluk hidup yang lain. Adanya CORONA ini merupakan Panggilan akan kepedulian sosial, kemanusiaan dan ekologis.
Memang kalau kita kaitkan dengan PASKAH Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru yang diadakan oleh Yesus, sesungguhnya inilah Paska yang seharusnya kita jalani, tinggal di Rumah dan berjaga-jaga!
Tuhan tentu mempunyai maksud dan cara yang tepat untuk menyelamatkan dunia, dan umat Nya. Semua berhenti, kota kota dunia sepi dan mati, namun mujizat terjadi, contoh kecil banyak orang mengupload di social media atau cerita via WA dalam suasana bahagia melihat langit Jakarta yang biasanya kelabu, menjadi biru bersih, diselubungi awan putih bersih. Lapisan Ozon, semakin menebal sehingga dunia terlihat biru bersih tanpa polusi ketika dipantau oleh Nasa. Sayapun terpangah syahdu dalam doa dan bertanya, Apa kehendak Tuhan bagiku,bagi dunia ini? Dan saya menggoreskannya dalam Puisi saat terakhir sebelum ada larangan kita tidak boleh ke gereja lagi.
PUISI MINGGU LAETARE, DITENGAH PANDEMIK CORONA
Tuhan, dalam sunyi kutermangu...jiwaku merunduk rindu.
Jeritan hatiku menyatu, dalam sepi kusebut ASMAMU,
Jika DIKAU menghendakki, biarkan badai pandemik ini berlalu.
Tuhan hati dan jiwaku bertanya? Apa arti ini semua?
Tentu DIKAU ingin mengajar dan mengingatkan kami, mengarungi setiap liku hidup dengan penuh makna,
Kembali pada Sabda Sang Pencipta,ketika dunia ini ada dan dicipta
Mencari dan selalu mencari, bersatu dan menyatu, hanya pada DIKAU saja!
Baru seumur hidupku, saya merayakan Ekaristi Suci, didepan tv
Mengikuti Live streaming dari Gereja Katedral nan sunyi,
Dengan nuansa, mengharu biru dalam keterharuan
Bahwa kini seolah tidak ada yang bisa memisahkan jarak, antara katedral dan biaraku.
Antara Roma, dan Jakarta, bila aku Skype dengan Jendral & Dewannya.
Dunia begitu, luas, namun juga kecil dalam jaman millennial ini.
Segala sesuatu bisa terjadi pada waktu yang sama disana dan disini.
Bak seorang pertapa yang mengelana, merogoh sukmanya dan kembali ke diri wadaknya.
Tuhan, menjelang hari PASKAH, perayaan KEBANGKITAN-MU dari MATI,
Kami , bahkan dunia hidup dalam isolasi menyendiri, supaya bebas tak tersentuh pandemic, corona ini.
BAGAIMANA kami harus mengolah IMAN kami ?
Gereja-Mu mengajar kami dalam INJIL, 3 Minggu ini.
Minggu lalu Yesus mewartakan Diri sebagai “ AIR HIDUP “kepada WANITA SAMARIA , KATANYA:
"Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."
Wanita Samaria itu menjawab : "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi”,dia PERCAYA !
Hari ini YESUS menyatakan DIRINYA kepada orang Buta yang dicelikkan matanya :” Akulah terang dunia.dan si Buta itu berkata "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.
Minggu Depan dalam Injil Yohanes YESUS menyatakan DIRINYA : "Akulah kebangkitan dan hidup, barang siapa percaya kepada-Ku,dia akan HIDUP selamanya, ketika Yesus membangkitakan Lazarus. Martha, Maria dan orang banyak yang hadir Percaya !
Tuhan hanya ada satu harta, kekuatan yang Dikau anugerahkan kepada kami yaitu “ PERCAYA “ bahwa Dikaulah Allah yang hidup, dan bukan Allah orang mati. Yang perlu kita lakukan adalah PERCAYA pada TUHAN yang akan membaharui dunia, dan TAAT pada situasi yang kita alami saat ini. Bukanlah didalam Kitab Suci tertulis, dan Nabi Yesaya telah meramalkannya :” Mari bangsaku, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintumu sesudah engkau masuk, bersembunyilah barang sesaat lamanya, sampai amarah itu berlalu. Sebab sesungguhnya, TUHAN mau keluar dari tempat-Nya untuk menghukum penduduk bumi karena kesalahannya, dan bumi tidak lagi menyembunyikan darah yang tertumpah di atasnya, tidak lagi menutupi orang-orang yang mati terbunuh di sana. ( Yesaya 26 :20-21)
Jadi tunggu apa lagi, kalau kita mau selamat, dan diselamatkan Tuhan, Mari kita tinggal dirumah, sampai Tuhan sendiri membiarkan Badai Corona ini berlalu, dan menyediakan kita Bumi nan penuh suasana Paska yang baru. AMIN.
By Sr Maria Monika SND