News / PROMPANG
25 Agustus 2018

PROMOSI PANGGILAN DI BATURETNO-WONOGIRI

SND adalah salah satu kongregasi yang ikut ambil bagian dalam promosi panggilan yang diadakan oleh Paroki Sto Yusuf Baturetno-Wonogiri dalam memperingati 80 tahun berdirinya paroki.

Sebanyak 80 peserta 32 kongregasi ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut.

Dari SND ada 6 suster yang ikut, yaitu Sr Maria Paula, SND, Sr Maria Natalia, SND ditemani oleh 4 suster Yunior yaitu Sr Maria Elfrida, SND, Sr. Maria Helena, SND, Sr Maria Edmunda, SND dan Sr Maria Clarisa, SND

Tiga suster yunior yang baru keluar dari novisiat membagikan pengalaman mereka ketika mengikuti kegiatan tersebut.

Sr. Maria Helena, SND

Perjalanan menuju BatuRetno, menyadarkan saya akan Tuhan itu begitu dasyat menciptakan alam raya ini. Sepanjang jalan begitu banyak keindahan alam yang bisa dinikmati; pepohonan, sawah, pegunungan dengan udaranya yang sejuk dan menyegarkan jiwa dan raga. Saya sungguh bersyukur bisa menikmati perjalanan ke Baturetno.

Sampai di Baturetno kami istirahat sejenak sambil menikmati snack bersama. Setelah itu kami di bagi dalam kelompok. Saya masuk dalam kelompok Desa Patuk yang berjarak sekitar 1 km dari Gereja.

Sekitar jam 12.30 kelompok kami berangkat ke lingkungan Patuk.  Saya tinggal di keluarga yang mempunyai 4 anak, Bapanya seorang guru dan juga dewan paroki di Gereja Sto. Yusuf Baturetno. Sampai di sana saya merasa sedikit grogi namun saya berusaha tenang. Kami saling bertukar cerita, saya bercerita tentang pengalaman di novisiat dan mereka bercerita tentang perjuangan mereka karena ibu itu duluannya seorang muslim. Saya sangat berharu mendengar perjuangan cinta mereka.

Kami lalu diajak untuk berkunjung ke rumah umat di sekitarnya dan sampai di sana kami di sambut dengan baik, mereka tinggal di sana sudah tua karena anak cucu mereka di kota baik bekerja maupun kuliah. Mereka sendiri saja di rumah itu. Mereka juga meminta kami mendoakan orang mudanya supaya ada yang tergerak hatinya untuk menjadi seorang religious. Mereka sangat senang didatangi oleh biarawan-biarawati.

Pukul 15.30 kami misa di Gereja, setelah misa kami bergabung dengan orang-orang muda dan anak-anak. Kami berusaha membuat mereka merasa nyaman dengan kehadiran kami. Sekitar jam 7 malam kami dijemput oleh ketua lingungan masing-masing untuk doa lingkungan atau sarasehan dengan biarawan/wati. Bapak ketua lingkungan menyuruh kami  sharing tentang panggilan kami. Ketika kami sharing mereka sangat senang dan antusias mendengar cerita kami, bahkan mereka mengajukan berbagai pertanyaan pada kami. Tidak terasa waktu sudah malam, sekitar jam 10 malam kami pulang ke rumah di mana kami live in.

Pada keesokan harinya sekitar jam 7 kami berangkat ke Gereja dan misa bersama, setelah misa kami semua pergi ke Gua Maria danke hutan Jonambang,  di situ tinggal seorang bapak tanpa keluarga, bapak itu sangat senang dengan kedatangan kami, dia mempersembahkan 3 lagu untuk kami, setelah itu kami menikmati keindahan alam bersama lalu kembali ke Gereja dan pulang ke tempat masing-masing.

Sr. Maria Edmunda, SND

Saat pertama kali saya mendengar informasi tentang aksi panggilan di Baturetno timbul berbagai macam pertanyaan di dalam hati saya, karena kami akan menginap di rumah umat semalam, apa yang harus saya lakukan di sana bersama umat lingkungan ?

Saat persiapan berangkat kami diberi kertas berisi ibadat, dalam hati saya berkata :” oh….saya harus mempersiapkan diri karena saya akan diminta untuk acara-acara yang berhubungan dengan ibadat, mungkin memberi renungan, karena kami akan menginap sendiri di rumah umat.”

Saat kami tiba di Baturetno saya bertemu dengan banyak suster, bruder dan frater. Pertanyaan-pertanyaan itu sedikit menghilang karena saya merasa semua orang itu tidak sempurna. Semua perlu belajar dari berbagai pengalaman dan situasi di sekitar. Saya berjanji akan memberi yang terbaik bagi umat di paroki Baturetno

Saat pembagian kelompok saya ditempatkan di lingkungan Batu Selatan dan di dalam kelompok itu ada 2 orang, saya juga tidak tidur sendirian di rumah umat, saya bersama seorang suster lain, Sr Eufrasia SDM.

Saya sangat bersyukur bersama umat di lingkungan batu selatan yang menerima kami berdua apa adanya. Kami bersilaturami dengan umat di lingkungan batu selatan, membagi pengalaman tentang kehidupan di biara masing-masing

Saya juga bersyukur mendapatkan teman yang kompak dalam promosi panggilan ini.

Saya sangat bersyukur atas kesempatan ini, saya bisa mengikuti Ekaristi bersama semua umat di Baturetno,  menginap dan mengenal umat di Baturetno terutama para lansia yang tinggal sendiri atau Pasutri menjadi pengalaman yang unik bagi saya.

Pengalaman ini mengajarkan saya untuk menjadi seorang pendengar, mendengarkan orang lain berbagi cerita tentang keluarganya

Saya juga bersyukur dengan kepercayaan umat kepada biarawan/wati untuk mendengarkan cerita tentang keluarga mereka.

Sr. Maria Clarisa, SND

Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepda Tuhan yang Maha Baik karena sudah menyelenggarakan kesempatan bagi saya untuk mengikuti promosi panggilan di Baturetno

Bagi saya ini adalah salah satu pengalaman yang indah dan penuh makna karena saya dapat bertemu dengan para imam, suster, bruder, dan frater dari berbagai kongregasi.

Awalnya saya merasa kurang percaya diri dan nerveous karena baru pertama kali bagi saya untuk bertemu dengan para imam, biarawan-biarawati dari kongregasi lain yang jumlahnya sebanyak itu.  Saya merasa ditantang oleh perasaan-perasaan ini namun sayapun terdorong oleh kasih Allah yang saya rasakan dalam lubuk hati saya, untuk memberikan kesaksian sebagai seorang SND yang selalu bergembira dalam kesederhanaan (Joyful simplicity) segala perasaaan kurang percaya diri dan nerveous hilang begitu saja ketika saya beretemu dengan mereka, ternyata saya bisa berbaur

Kurang lebih pukul 12 siang, kami tiba di Gereja katolik St. Yusf Baturetno, lalu kami berkumpul di aula untuk snack bersama serta pembagian tempat.

Saya tinggal di rumah bapak Tri Harwanto bersama Sr Yosefin HK, pak Tri menyabut kami berdua di rumahnya, tiba sana kami disambut hangat oleh keluarganya, lalu kami makan siang bersama. Setelah itu kami pergi ke Gereja untuk misa bersama dalam rangka misa perdana Rm Angga, SJ

Perarakan yang begitu panjang, agung dan meriah membuat setiap orang terharu dan merinding karena setiap kongregasi membuat pakaian biaranya masing-masing yang dipakai oleh anak-anak.

Air mata kebahagiaan mengalir dalam hati saya ketika melihat seorang anak memakai habyt SND, senyum anak itu kelihatan bahagia, bangga dan terharu saat perarak itu berlangsung dengan nyanyian dan music yang penuh sukacita

Setelah perayaan Ekaristi kami mengadakan kegiatan bersama PIA, saya memberi brosur-brosur kita kepada beberapa anak PIA dan OMK, setelah itu kami dijemput untuk menghadiri ibadat bersama di lingkungan masing-mamsing. Di sana saya mempromosikan kongregasi kita dan juga menceritakan pengalaman panggilan awal saya.

Saat saya sharing ibu-ibu yang hadir menganggis karena terharu mendengar cerita saya, perjuangan, harapan serta usaha dalam menanggapi panggilan Tuhan.

Saya sungguh bahagia dan bersyukur mendapatkan kesempatan ini. Banyak kongregasi yang memuju habyt kita, kata mereka pakaian kita rapi dan keren

Dari pengalaman ini saya belajar untuk memberi kesaksian akan kebaikan Tuhan kepada kita dan saya sangat bangga menjadi seorang SND

SHARE THIS ON: