News / Kegiatan Komunitas
10 Juli 2018

60 tahun serah setia Sr.M.Jibrail, SND

Hari ini adalah hari bersejarah dalam kongregasi suster-suster notre Dame provinsi Bunda Penasihat yang baik Indonesia karena kasih dan kebaikan Tuhan yang menyertai perjalanan hidup panggilan Sr. Maria Jibrail SND hingga bisa mencapai 60 tahun serah setia. Selama 60 tahun hidup membiara yang suster persembahkan untuk kongregasi telah merajut banyak kisah dan pengalaman. Pengalaman suka dan duka, gembira, meyenangkan, bergulat telah menggarami dan melebur dalam pribadinya sehingga dengan pengalaman itu menjadikan suater setia hingga 60 tahun. Tentu hal ini menjadi harapan dan panutan bagi generasi – generasi muda SND.

Pada tanggal 9 juli 2018 pukul 18.00 para suster komunitas Rumah Induk Pekalongan mengadakan doa vigili sebagai ungkapan syukur perjalanan hidup panggilan Sr.Maria Jibrail yang memasuki 60 tahun. Para suster berkumpul dan berdoa di dalam kamar beliau karena kondisi Sr Jibrail yang sudah sepuh sehingga tidak bisa di bawa k kapel. Suasana doa dan rasa syukur ini membuat suster semakin merasakan betapa baiknya Tuhan yang mahabaik yang senantiasa menyertai hidup panggilannya. Meskipun kondisi suster lemah dan tidak bisa merespon dengan baik tetapi disela- sela doa suster menunjukan raut wajah yang ceria seakan akan ingin menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas karunia ini.

Diakhir doa para suster mengelilingi sr Jibrail dan menyanyikan lagu kesukaan beliau sebagai tanda bhakti dan devosinya kepada Bunda Maria yakni lagu “nderek Dewi Maria“. Saat para susster menyanyikan lagu ini beliau membuka matanya, melihat para suater yang ada disekelilingnya. Saat itu juga suater meneteskan air mata. Bagi saya ini adalah air mata kebahagiaan, air mata yang penuh rasa syukur karena Tuhan senantiasa menjaga, mendampingi, menghantarnya memasuki 60 tahun serah setia sebagai SND lewat dukungan dan doa- doa para suster.

Keesokan harinya pada tanggal 10 juli 2018, diadakan misa syukur 60 tahun di kapel susteran. Perayaaan Ekaristi suci dipimpin oleh Rm. Suranto, Pr. Sebelum perayaan dimulai diadakan perarakan dari depan kapel memasuki kapel dengan iringan lagu pembuka. Sr jibrai memasuki kapel dengan terbaring di bed yang sudah disiapkan. Ada beberapa suster ikut berbaris mengantar Sr Jibrail menuju ke altar suci dan membawa lilin bernyala. Dengan kondisi yang sangat lemah dan tak berdaya namun  wajahnya selalu menampakan kedamaian dan kegembiraan.

Dalam kotbahnya Romo mengatakan bahwa” Sr Jibrail telah menjadi teladan dan panutan kesetiaan, ketekunan dalam menghidupi dan mensetiai hidup panggilannya sebagai SND meski banyak tantangan  dan pergualatan yang dialami. Beliau telah menaburkan benih benih kebaikan dalam hidupnya baik dalam komunitas. Karya dan doa-doanya sehingga diusia panggilannya yang ke 60 ini beliau dengan hati yang tenang, damai, hening menikmati buah- buah itu. Inilah suatu peristiwa yang sungguh agung yang patut menjadi contoh dan teladan bagi kita semua terutama dalam menapaki hidup panggilan sebagai SND dan sebagai kaum terpanggil menjadi penabur dan perwarta benih- benih kebaikan Tuhan dan pada akhinrnya kita akan menuainya.

Dalam perayaan Ekaristi ini, Sr Jibrail di perkenankan untuk membaharui kaul- kaulnya yang diwakili oleh Sr.Regina Maria SND.(pimpinan komunitas) Sebagai tanda kesetiaan sebagai SND yang sejati..

Setelah perayaaan Ekaristi dilanjutkan acara di ruang makan, yakni acara doa makan bersama dan pemotonga kue sebagai tanda syukur bersama suster Maria Jibrail yang memasuki 60 tahun serah setia sebagai SND. Pemotongan kue pertama yang diwakili oleh Sr Regina Maria diberikan kepada Bu Retno sebagai perwakilan dari keluarga( keponakan sr Jibrail ). Inilah sepenggal cerita dalam acara syukur atas kesetiaan serah setia Sr M Jibrai, SND yang ke 60 tahun, peristiwa yang langka karena sampai saat ini hanya ada beberapa suster yang bisa merayakan “pesta Intan” serah setia

 

Sr Maria Olivia SND

SHARE THIS ON: