News / Lain-lain
20 Februari 2024

KARUNIA  ZIARAH

 

 Karunia  Tuhan  yang  kuterima  kusyukuri  tiada  henti.  Betapa  tidak, pada  perayaan Panca  Windu  hidup  membiaraku  yang  ke  40  saya  mendapat  hadiah  dari  keluargaku  untuk  ziarah. Semula  kami  akan  ziarah  ke  Holy  Land, saya  sih  sudah  pernah  kesana  pada  tahun 2010, inipun  atas  kebaikan  budi  seseorang yang  tak  mau  disebutkan  namanya,  yang  baru  kukenal pada  saat  KEP  (  Kursus  Evangelisasi  Pribadi). Hal ini kurasakan  sebagai anugerah  yang  luar biasa. Kata  dia : “  Dalam  mimpi  Yesus  meminta  supaya  dia  mengajakku. Jadilah  waktu  itu  Bersama  keluarganya  kami  ber tujuh berziarah ke  Holy Land  hingga  Mesir. Peziarahan  ini  kuabadikan  dalam  buku “  Meniti Jejak  Sang  Kekasih  Jiwa “ dan “ Menapak  Jalan  Tuhan”

Manusia  boleh  berencana  namun  Tuhan  yang menentukan. Setelah  berlama-lama  menanti para  peziarah  lainnya  pada  suatu  Tour, ternyata  gagal karena  situasi  perang  antara  Israel dan  Hamas. Maka  alur  ziarah  diubah. Kami  bertujuh  juga  memutuskan  untuk  ke  Lourdes  dan  Roma. Dalam  waktu  singkat program  yang  dibuat  oleh Ibu  Agustina  Magini (  pemilik  Turisina  tour ) akhirnya  deal kami  setujui.

 

Pada tanggal  23 Desember  kami  berangkat pkl 08.40  dari  bandara  Soekarno  Hatta  menuju  Roma, dan  transit  di  Doha dengan  pesawat  Qatar.  Sementara  Keponakan  kami  Olivia  yang  tinggal  di  Jerman  telah  tiba  di  Roma pada  tanggal  21Desember  dan  menginap  di daerah Castel  Gandalfo (  Rumah  Ibu  Tina )

Rombongan  kami  tiba tanggal 23 Desember 2023 di  Bandara  FCO  (  Leonardo da  Vinci )  19.50 waktu  setempat, kami  menunggu  antrian  immigrasi  sampai  2  jam lebih, akhirnya  bertemu dengan penjemput Ibu  Tina, Ovi dan  Mr  Davide, langsung  kami  diantar  ke “  Girisole  Gueshouse “  yang  dekat  dengan  Basilica  Maria  Magiore.

Minggu  pagi menjelang  Natal, kami  dijemput  oleh Bu  Tina  dan  Romo  Bayu  mengawali  ziarah  kami berjalan  kaki ke Basilica Prassede yang  menyimpan  banyak  Sejarah  kemartiran Umat  Katolik  perdana di  Roma. Perjalanan  dilanjutkan  ke  gereja  Santo  Alfonsus  Liguori lanjut  ke  Basilica  Maria  Magiore, bahkan kami  sempatkan  untuk naik  ke  Copula  (  bagian  atas  untuk  melihat keindahan  sekitar  dan  mempelajari  Sejarah  Basilica  tersebut)

Siang  itu  kami bertemu  para  Romo, Sr  Yolenta, dan para  Bruder yang  diundang untuk  santap  siang  Bersama  di  Chinese Restoran ,betapa  bahagianya kami  bertemu orang-orang  sebangsa dan  se Tanah  Air  di  kota  Abadi Roma. Ternyata  saat  kami  makan  ada  juga  rombongan  para  peziarah  dari  Indonesia. Setelah  makan  siang  kami  ke  tempat  Gellato / Es  Cream  yang terkenal di  Roma dan  sudah  ada  sejak  tahun 1880  setelah  itu  kami  berfoto  ria di  Taman  dekat  kami  tinggal  dan  istirahat  untuk  persiapan  menyambut  Natal.

Basilica Maria  Magiore adalah  Basilica  yang untuk  pertama kalinya memulai  “  Merayakan  Ekaristi  di malam Natal “ betapa  bahagianya  kami  bisa  merayakan  di  basilica  ini.  Misa  mulai  pukul  22.00 waktu  setempat  dan  kami  hadir pukul 20.00 supaya  dapat  tempat  duduk.  Ternyata  benar  yang  hadir  Misa  luar  biasa  sampai  banyak  yang  berdiri  di luar basilica. Natal  kami  rayakan  dengan  meriah  meskipun dalam  keadaan  sederhana, kami masak  nasi  sendiri  dan  lauk  siap  saji  yang  kami  bawa  dari  Indonesia.

Paginya pkl 09.00  kami  telah  dijemput  2  mobil yang  disopiri  oleh  Mr  Davide Magini (  suami  Ibu  Tina ) dan  putranya  Nicolas. Rombongan  dibagi  dua dan  kami  menikmati keindahan  Roma dan  siap untuk  perjalanan  panjang sejauh 365  km  menuju  “ Menara Pisa “ untuk  ber FOTO  ria, setelah  itu  perjalanan  dilanjutkan  ke  Florence ( 86  km ) sesampai  di  Floren  sore  hari  kami  sempat  melihat  keindahan  kota  Lama dan  Baru , lalu  kami  ke  Hotel meletakkan  barang-barang  kami. Siap  untuk  makan  malam  dan  menikmati  Sejarah serta  keindahan kota  Florence  dengan  aneka lampu  sorot  modern yang  bisa  menghasilkan  tulisan  dan  gambar  warna-warni, kami  berjalan 4 km namun  tak  terasa karena  menikmati  keindahan  bangunan  kuno dengan  dihiasi lampu  warna  warni  dan  banyak  orang yang  menikmati  malam  itu.

Dini hari   hari  pkl 04.00  kami  sudah  siap  terbang  ke  Toulose sampai  pkl 07.40 sudah  ada  yang  menjemput, perjalanan  dilanjutkan  dengan  mobil menuju  Lourdes. Puji  Tuhan  begitu  kami  datang  ada  perayaan  Ekaristi dan  kami  mengikuti segala  acara  dan  merekam  keindahan  dan  keheningan  tempat  suci  nan  sacral  tempat  Bunda  Maria  menampakkan  diri  kepada  Santa  Bernadette Souberous.

 

Kami  bermalam  di  Lourdes, paginya tanggal  27 Desember  perjalanan  dilanjutkan  ke  Bergamo, Milano sebagaimana  ditempat  lain  kami  juga berziarah  ke  gereja dan leisure menikmati  keindahan  malam di tempat  ini di  Milano  ada Duomo Milano  (  Basilica  terbesar  di  Eropa  dengan  gaya  Gothic)

Hari  berikutnya  tanggal  28 Desember  ziarah  ke Sanctuary Madonna di San Luca  222 km  dari Milano di sini  ada  Lukisan  Bunda  Maria  yang  dilukis  oleh  St  Lukas  Rasul  yang  memberi  banyak  mukjizat, yang  menarik  bagi  para  peziarah gerejanya  terletak  diatas  bukit, dilingkungi  pemandangan  nan  indah dan  ada  gerbang teras  nan  indah  sejauh  4 km  yang  menghubungkan  pusat  kota dan  basilica jadi  para  peziarah  terlindung  dari  panas  dan  hujan  jika  mulai  peziarahan  dari  pusat  kota  atau  sebaliknya.

Tanggal 29 Desember  kami  menempuh  perjalanan  ke  San  Marino 146  km dari Bologna, melewati  daerah  pegunungan  nan indah  menuju  negara  Republik  tertua  di  dunia. Menurut tradisi, negara San Marino didirikan pada awal abad ke-4 M oleh St. Marinus, seorang Katolik mula-mula yang meninggalkan kota terdekat Rimini untuk menghindari penganiayaan agama saat  itu. San Marino adalah negara mikro pegunungan yang dikelilingi oleh Italia tengah-utara. Salah satu republik tertua di dunia, negara ini masih mempertahankan sebagian besar arsitektur bersejarahnya.

 

Di lereng Monte Titano terdapat ibu kota, yang juga disebut San Marino, yang terkenal dengan kota tua berdinding abad pertengahan dan jalan berbatu yang sempit. Tiga Menara, benteng mirip kastil yang dibangun pada abad ke-11, terletak di puncak puncak Titano yang berdekatan terletak di sisi timur laut Pegunungan Apennine, San Marino adalah negara terkecil kelima di dunia. Di sini  harga  barang-barang  sangat  murah dibandingkan  di  negara  Eropa  lainnya  karena  tidak  dikenakan  pajak. Sehari  cukup  untuk  melihat  keindahan  San  Marino, kami menuju  dan  pulang  dari  sini dengan  menggunakan  Skylift.

Dari  San  Marino  kami  menuju ke Riccione Loreto dan  San Giovanni  Rotondo. Di  Loreto kami  mengunjungi  Basilica  Maria  Magiore yang  menyimpan “  Santa  Casa “  Rumah  Suci  Bunda  Maria, konon  menurut  kepercayaan  para  malaekat membawa  Sebagian  dinding  rumah  Bunda  Maria di  Nazareth  ke  Loretto, disini  banyak  sekali  para  peziarah  dan  terjadi  banyak  mujizat, saking  banyaknya yang  menyalakan  lilin  maka  patung  Bunda  Maria  disana  berwarna  hitam.

Dari  Raccione  peziarahan  dilanjutkan  ke  San Giovanni Rotondo 118 km. di tempat  ini kami  menginap  3  hari 3  malam. Kota  ini  seolah  milik  Pater  Pio karena ada  basilica  kecil yang  antic  dan  Basilica  yang  besar  dibangun  dengan  arsitektur  modern, serta  pusat  biara Pater  Pio. Kami  Misa  hari  itu  di  basilica lama setelah  Misa  para  peziarah  masuk  ke ruang  dibawah  tanah  Di mana  disemayamkan  jenazah  Pater  Pio  yang  masih  utuh, didalam peti  kaca, seperti  orang  tidur  saja.

 Jika  musim  panas  jenazah  ini  akan  di letakkan  di  Basilica baru  yang  bisa  manampung  ribuan  peziarah.    Anugerah  yang  luar  biasa bagi  kami terutama  bagiku diberi waktu  cukup  lama  di  kota  ini.

Malam  tahun  Baru  kami  rayakan  dengan  kegembiraan  dua  keluarga.

Rasa  Syukur  atas  segala  anugerah  Tuhan  sungguh kami rasakan  malam  yang  penuh  kenangan.

Dari  tempat  ini  kami  juga  sempatkan  berkunjung  ke  Sint  Michael  Angelo, tempat  Malaekat  Agung  St  Michael menampakkan  diri  pada  para  gembala  Ketika  kota  ini  terjadi  pandemi. Di  tempat  ini  Pater  Pio  juga  sering  berziarah  mohon  perlindungan  Santo  Michael  jika  beliau  digodai  Setan. Pemandangan  senja  amat  indah  dan  kami abadikan  dengan  berfoto  ria.

Dari  sini  kami  ke Castel  del Monte, yang  di akui  UNESCO  sebagai  warisan  budaya  dunia.

Dari  tempat  ini kami  melanjutkan  perjalanan 111 km  ke  Andria  melihat  keindahan  Alberobello bangunan  kuno yang  punya  cerita  tersendiri dan  kini  menjadi  warisan  budaya  yang  diakui  UNESCO. Peziarahan  dilanjutkan  ke  Bari (165 km )  di  kota  pantai  di  Italia  Selatan  yang  menyimpan  gereja  indah  didalamnya  terdapat  makam  St  Nicholaus yang  senantiasa  mengeluarkan  air dan  diyakini  memberi  banyak  mujizat. Perjalanan  dilanjutkan  menuju  Roma  225  km kami  melewati  daerah  pegunungan  yang  indah “ Rocca Colascio “  tempat untuk  shooting  Film  : The  Name  of The  Rose yang  dibintangi  oleh  Sean Connery. Kami  juga  memburu  kerinduan  untuk  melihat  putihnya  salju  di  sepanjang  jalan  melewati  pegununggan  “ Gran  Sasso “ sampai  di  Roma  sudah  malam  karena  saat  itu  macet.

 Kami  masih  punya  waktu  1  minggu  untuk  keliling  Roma, kesempatan  terbaik  untuk  berkunjung  ke  Rumah  Induk SND  di Via  Della  Camiluccia, disambut  oleh  para  suster  dengan  penuh  keramahan  dalam  jamuan  makan  siang, di  hari  tepat  Ulang  Tahun  Sr  Marnia  SND pada  tgl 6 January 2024 dan  keesokan  harinya  saya  dapat  undangan  untuk  Natalan  Bersama  dengan IRRIKA (  Ikantan Rohaniwan, Rohaniwati  di Kota  Abadi )  pertemuan  itu  dihadiri  bapak  duta  dan  kira-kira  300  biarawan/wati  serta  kaum  awam Staf  KBRI  dan umat  muslim yang  sangat  mendukung  Kirah  IRRIKA.  Di  negara  asing yang  jauh  dari  Tanah  Air, kita  dipersatukan  sebagai  saudara. Ceritaku  sampai  disini  dulu  ya  yang  lain  menyusul  tentu  dengan  peristiwa  yang  sangat menarik.  Salam  sehat  dan  doaku  buat para  pembaca.

 

 

 

Oleh  Sr. Maria  Monika  SND   

     

SHARE THIS ON: