News / PEMBINAAN
25 Februari 2021

BAHAGIA MENJADI SND

 

Menjadi seorang suster adalah pilihan saya, apalagi menjadi Suster SND. Setelah lulus SMA, saya memutuskan untuk masuk Kongregasi Suster Notre Dame. Saya menjalani masa aspiran di Purbalingga, salah satu komunitas para suster SND yang berkarya di bidang pendidikan. Komunitas di Purbalingga merupakan komunitas pertama SND di Indonesia. Selama masa aspiran, saya bersama kedua teman didampingi oleh Sr. M. Goreti SDN. Suster dengan setia menjadi ibu, sahabat buat kami bertiga.

Awal tinggal di balik tembok biara, pekerjaan yang amat sulit adalah bangun pagi; penderitaanku menjadi sempurna ketika tugas menyiapkan sarapan. Setiap pagi sebelum ke Gereja, saya ibadat di kapel, namun jika bangun terlambat, saya absen ke kapel. Saya sungguh belajar untuk komitmen dan mandiri. Sebelum tidur, saya selalu mohon kepada malaikat pelindungku untuk membangunkan saya.

Saya banyak belajar dari hal-hal sederhana yang mampu mengubah pola pikir dan kebiasaan saya. Saya belajar merawat dan merangkai bunga, mengembalikan sapu pada tempat dan masih banyak pekerjaan lainnya. Satu pengalaman yang tak pernah saya lupakan adalah mencabut singkong di kebun. Merasa so tau, akhirnya kami tidak bertanya pada suster, berapa banyak singkong yang akan kami cabut. Kami mencabut tanpa memikirkan seberapa banyak yang kami butuhkan.  Untuk menyelamatkan singkong yang sudah dicabut, kami berbagi dengan guru-guru dan sisanya kami membuat tepung tapioka.   Dari pengalama sederhana ini, saya belajar untuk rendah hati.

Setelah beberapa bulan sebagai aspiran, akhirnya saya diterima sebagai postulan SND, tepatnya di tanggal 30 januari 2021.  Saya diterima secara resmi sebagai postulan tingkat pertama oleh Sr. M. Graciela SND dan Sr. M. Virgo SND. Sekarang saya sungguh bahagia dan menikmati cinta Tuhan sebagai seorang postulan SND  bersama kedua teman.  Terima kasih Tuhan.

 

By Maria

SHARE THIS ON: