Rangkaian Acara Hari Misi SND di Komunitas Purbalingga
Komunitas St. Agustinus Purbalingga merupakan cikal bakal awal sejarah komunitas SND di Indonesia. Seperti apa si Purbalingga waktu itu, tentu bukanlah sebuah kota yang ramai, menjanjikan banyak kemudahan, namun kota yang mengasah kesabaran dan memurnikan hati untuk memperluas warisan Sr. M. Aloysia dan Sr. M. Ignatia, dua wanita muda yang dikenal sebagai pribadi sederhana dan gembira. Pada tanggan 12 September 1934, para suster misionaris menangani asrama dan sekolah. Biara juga merupakan rumah uskup dan sampai saat ini masih ada beberapa barang keuskupan di komunitas; salah satunya adalah kursi. Biara St. Agustinus juga termasuk dalam cagar budaya
Dalam menyambut hari misi, anak-anak diaja terlibat dalam berbagai rangkaian kegitan diantaranya: gerakan Rp. 1.000,00 selama satu tahun, sosialilasi sejarah Misi SND di Indonesia untuk tangka SD dan tingkat SMP lomba membuat poster. Komunitas mengadakan kerjasama dengan karyawan untuk membersihkan lingkungan dan siswa-siswi diwajibkan menanam satu tanaman dan akan dibawa ke sekolah bila situasi new normal. Komunitas susteran juga mengadakan penghijauan dengan menanam pisang, sayuran dan tanaman palawija.
Sebelum jatuh tempoh perayaan ini, bersama komunitas yang lain mengadakan novena 9 hari di komunitas, selain itu, kami memberi kenang-kenangan beruba baju yang bertuliskan HUT Kongregasi yang ke-170 tahun dan HUT Misi yang ke-86 tahun. Tepatnya di tanggal 21 November, kami mengadakan peryaan Ekaristi bersama karyawan dan para guru dari TK sampai SMP di kapel susteran. Dan dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng di aula SMP Boromeus.
Dalam kesederhanaan ini, kami merasayakan sapaan Tuhan sungguh luar biasa lewat perjuangan para suter misionaris. Besar harapan kami, semoga warisan ini terus berkembang hingga generasi yang akan datang.
By Sr. M. Theresiani SND
