Merupakan sebuah syukur yang tak berujung karena pengorbanan yang didasari cinta telah berbuah manis. Mereka pergi untuk menyiapakan tempat dibumi pertiwi agar kelak putri tanah air dapat menuliskan karya Allah dibalik nama mereka. Tahun ini, merupakan penutupan rangkaian tahun syukur 85 tahun Misi di Indonesia yang dibuka pada tahun 2019 yang lalu. Dan kami merayakan moment masa lalu itu, 86 tahun yang lalu secara baru ditahun melianial ini. Banyak rangkain kegiatan yang coba dikemas secara sederhana dalam menyongosong puncak syukur ini. Komunitas kami Rumah pembinaan Maria Immaculata lakukan antaralain cerdas cermat Kongregasi, presentasi informasi tentang komunitas di provinsi dari para Postulan, kreasi budaya dari setiap anggota komunitas. Puncaknya perayaan syukur ekaristi, berbagi tanaman dan persembahan kolaborasi gerak dan lagu tiga generasi, sebagai refleksi kami atas peristiwa masa lalu yang menjadi tapak masa depan kami dan generasi yang akan datang.
Pandemi covid ini membatasi gerak kegiatan kami tapi tidak gerak sukacita kami yang selalu menemukan ruang untuk bersyukur dan berekspresi. Berubah dan berbuah adalah bingkai refleksi kita semua atas keutamaan hidup yang diwariskan para misionaris dan itu tertanam dalam hati setiap Notre Dame Provinsi Bunda Penasihat yang Baik. Kami berharap dengan perayaan syukur dan refleksi spiritual ini, melahirkan kesadaran baru untuk menjadikan nilai-nilai hidup yang diwariskan para misionaris menjadi gaya hidup kami, sehingga setiap orang muda yang hidup bersama kami melihatnya sebagai gambaran hidup seorang Notre Dame. Warisan itu harus menjadi milik kami terlebih dahulu, barulah bisa kami wariskan lagi. Maka ajakan marilah menanam bibit rohani akan melahirkan buah spiritual adalah tepat untuk digalakan. Tuhan selalu Memelihara dan akan terus memelihara. SOLIDEO
Sr. M. Graciela Frida, SND
PiKo Kom Rumah Pembinaan Maria Immaculata Salatiga
