AKU DENGAR BISIKAN SUARA-MU

Berawal dari kedatanganku dari Jakarta menuju kota Banjarbaru. Dari pesawat aku terpesona melihat keindahan kelokan sungai-sungai yang membelalakkan mata. Sungguh suatu karya Agung Tuhan yang patut dipuji. Perasaan syukur dan kagum berbaur menjadi satu. Hingga tak terasa pesawat yang kami tumpangi telah mendarat.

Akhirnya tibalah hari yang sudah kunanti-nantikan. Saya tak pernah mengira bahwa para suster SND dari Palangkaraya akan datang jauh-jauh untuk ikut merayakan pesta saya. Perasaan syukur dan terharu meliputi hati ketika menginjakkan kaki di pelataran gereja. Banyak sekali tamu undangan yang hadir, dari beberapa konggregasi dan juga para seminarian. Tibalah saat perarakan dimulai, ketegangan semakin menyergapku. Aku berkata dalam hati, ‘Siapakah aku ini Tuhan sehingga Kau perhatikan?’  Jantungku berdegup-degup tak karuan ketika sepintas melihat  wajah keluarga. Aku menguatkan hati dan menyadari rahmat Tuhan yang begitu agung. Bahagia meliputi lubuk hati ketika saat acara perkenalan dimulai, begitu antusias dukungan dari para suster dan umat yang hadir. Semakin mengukuhkan keinginanku untuk hadir melayani Gereja dan sesama.

 Tibalah saat pengikraran kaul pertamaku, hatiku kembali berdegup. Ya inilah jawaban yang akan saya perbaharui. Dengan disaksikan oleh umat yang hadir, saya meneguhkan hati atas Penyelenggaraan Ilahi-Nya yang sungguh nyata dan tak terbatas dalam hidup saya.

Setelah konsekrasi, saya merasa dipenuhi cinta kasih Tuhan. Cinta kasih Tuhan inilah yang akan memampukan saya untuk dapat melayani sesama yang membutuhkan. Doa dan sukacita yang kini terekspresikan lewat dukungan para umat yang hadir. Sungguh bahagia dapat berbagi kegembiraan bersama dengan orang lain. Saya merasa hidup saya semakin diberkati Tuhan.

Sr. Maria Benedikta, SND