News / Kegiatan Komunitas
15 April 2020

Antisipasi Pencegahan Virus Corona-19

Di Klinik Pratama Santa Yulia-Sukorejo

Saat menyebarnya Virus Corona-19 di Indonesia, Klinik Pratama Santa Yulia Sukorejo sudah mulai mempersiapkan cara-cara untuk pencegahan dan penanganan pasien yang berobat di Klinik Santa Yulia secara intensif.

Pada tanggal 18 Maret 2020, Sr. Maria Yuliana SND mendapat undangan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal untuk rapat koordinasi dalam penatalaksanaan pengendalian Covid-19 di setiap Klinik, Puskesmas maupun Rumah Sakit se-wilayah Kendal. Tanggal 19 Maret  2020, Sr. Maria Yuliana  langsung mengadakan rapat bersama seluruh staf Klinik untuk menindaklanjuti hasil pertemuan di Dinas Kesehatan.

Sehubungan dengan data yang diterima bahwa Kabupaten Kendal merupakan daerah pemasuk TKI terbesar nomor 2 di Indonesia, maka setiap tempat pelayanan kesehatan di Kabupaten Kendal harus siap dalam upaya pencegahan dan pengendalian wabah ini. Sehubungan dengan hal tersebut maka, daya upaya yang kami lakukan pada awal-awal merebaknya wabah ini antara lain: penyediaan Alat pelindung Diri (APD) bagi seluruh staf Klinik, baik dokter, perawat maupun petugas lainnya. Pada awalnya persediaan APD mencukupi, tetapi lama kelamaan persediaan APD sulit untuk didapat, maka kami mencoba menjahitnya dari kain. Begitupun dengan cairan desinfektan, semakin sulit dan kalaupun ada, sangat mahal. Maka kami mencoba untuk membuatnya sendiri dengan bahan baku cairan lidah buaya dicampur dengan Alkohol 70% dan Cairan lidah Buaya dicampur dengan daun siri. Cairan disenfektan kami letakkan di depan pintu masuk klinik, di tempat pendaftaran, dan diruang periksa, dimana bisa dipakai oleh siapapun yang datang dan berada di Klinik Pratama Santa Yulia.

Selain itu setiap pagi sebelum pasien datang semua ruangan dan benda-benda yang biasa disentuh seperti kursi, meja, tempat tidur, gagang pintu dan lain-lain di bersihkan atau di disenfektan dengan cairan alkohol, membuat jarak ± 1,5 meter antara pasien dan petugas di tempat pendaftaran dan di ruang pemeriksaan, dan juga jarak duduk antar pasienpun diatur dan pemberian edukasi baik secara langsung maupun melalui pamflet.

                       Kami juga membagikan Vitamin dan masker bagi karyawan, serta masker bagi pasien yang datang ke Klinik tapi yang tidak memakai masker. Masker-masker ini selain di beli oleh Klinik tapi juga karena kebaikan dari beberapa Donatur di Keuskupan Agung Semarang yang berbagi sukarela ke setiap Klinik Katolik di KAS. Selain masker, mereka juga menyumbangkan cairan disinfektan, Handscoen, Jas dan juga penutup kepala.

Beberapa kali kami juga kedatangan pasien, dengan keluhan yang mengarah ke Covid-19, seperti batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan ketika dikaji lebih dalam lagi, mereka baru datang dari daerah pandemic atau dari Luar Negeri atau terpapar dengan orang dari daerah pandemik/luar negeri, maka pasien ini langsung kami rujuk ke Puskesmas yang sudah ditunjuk dari Dinas Kesehatan Kendal dan diantar langsung oleh Petugas dari Klinik Santa Yulia.

Sharing dari petugas pendaftaran Klinik yang secara langsung bertemu pasien pertama di Klinik, beliau mengatakan bahwa ada perasaan takut ketika mendata pasien, terutama kalau keluhannya batuk, pilek. Tapi perasaan takut ini tidak ditampakkan dalam raut wajah, karena ia harus melayani dengan sungguh-sungguh. Setiap pasien adalah tamu bagi klinik dan mereka harus dilayani dengan sangat baik. Beliau sangat bersyukur karena Klinik menyiapkan APD untuk pencegahan ini. Selain itu mewajibkan diri untuk selalu cuci tangan baik diair mengalir atau dengan cairan disenfektan.

Saya secara pribadi ketika mendengar bahwa virus Corona suah tersebar di Indonesia dan kami harus berjaga-jaga untuk selalu siap menerima pasien di pelayanan kesehatan, saya merasa takut. Saya takut tertular dari penyakit tersebut. Tapi setelah membaca, mendapat penjelasan tentang penyakit ini, kekuatiran saya semakin berkurang, apalagi di Klinik telah disiapkan APD untuk melindungi kami dari penularan Virus Corona. Selain itu saya juga percaya bahwa Tuhan melindungi saya dan juga yang lainnya. Saya merasa bahwa saat-saat ini Klinik Santa Yulia semakin siap melayani setiap pasien yang datang untuk mendapatkan pengobatan.

 Sharing dari Sr. Maria Yuliana bahwa hal terberat dalam masa-masa ini adalah menyiapkan, mencari dan mendatang APD dan cairan disenfektan bagi Klinik dan juga bagi petugasnya. Selain itu, beliau juga mengatakan bahwa sulit untuk mendapatkan obat-oabatan, tidak seperti biasanya, kalau pesan obat selalu ada dan siap dikirim. Tapi sekarang harus menunggu beberapa minggu, terutama Vitamin dan obat-obat untuk batuk pilek. Tapi semua cara diusahakan dari Rumah, dan ternyata Tuhan Sang Penyelenggara senantiasa membantu setiap usaha yang dilakukan, sehingga setiap pasien masih mendapatkan obat yang mereka butuhkan.

Itulah pengalaman kami dalam penanganan dan pengendalian penyebaran Virus Corona-19 di Klinik Santa Yulia. Semoga wabah ini segera selesai dan kita kembali melayani tanpa ada kekuatiran. Mohon doa selalu untuk kami semua yang setiap hari melayani secara langsung. Tuhan memberkati kita semua.

 

by Sr. Maria Helena SND

SHARE THIS ON: