PEMBERKATAN RSU BUDI RAHAYU
Pemberkatan Gedung RSU Budi Rahayu Pekalongan sudah dinanti-nantikan banyak orang, karena bangunan fisiknya sudah tampak gagah dengan Tulisan besar terpampang megah di atas bagunan sejak awal Juli yang lalu. Namun karena masih adanya masalah-masalah tehnis maka baru pada tanggal 3 Desember yang lalu yaitu bertepatan dengan Pesta Fransiskus Xaverius RSU Budi Rahayu ini diberkati. Harapannya melalui Rumah Sakit ini semua yang berkarya di dalamnya juga bisa menjadi misionaris-misionaris cinta kasih.
Pembangunan/renovasi RSU Budi Rahayu tahap ke III ini selain untuk menenuhi persyaratan akreditasi juga ingin memberikan fasilitas dan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat Pekalongan dan sekitarnya. Mengingat dengan adanya BPJS maka jumlah pasien yang berobat di RSU Budi Rahayu juga semakin meningkat dengan di bangunnya gedung 5 lantai ini diharapkan dapat melayani semua pihak dengan lebih baik dan nyaman.
Pemberkatan ini hanya untuk kalangan sendiri, jadi yang diundang hanya perencana, pelaksana, pengawas, panitia pembangunan, para suster dan karyawan rumah sakit serta tokoh-tokoh Gereja.
Misa pemberkatan RSU Budi Rahayu dengan konsebran utama Rm Sheko Pr, didamping oleh Rm Maryoto Pr, Rm Tri Kusuma Pr dan Rm Kusmaryanto SCJ. Dalam kotbahnya Romo mengingatkan bahwa pemberkatan ini pertama-tama bukan fisik bangunannya saja yang diberkati tetapi lebih penting adalah yang menggunakan bangunan ini, apakah itu pasien maupun petugas yang berkarya di Rumah Sakit ini sehingga RSU Budi Rahayu ini bisa menjadi berkat bagi semua orang. Dikatakan menjadi berkat kalau pelayanan yang diberikan sudah sesuai dengan ciri khas Khatolik yaitu pelayanan yang penuh kasih.
Romo mengingatkan bahwa uang memang penting, tapi janganlah itu menjadi dasar pelayanan, tapi yang harus menjadi dasar pelayanan adalah cinta kasih, karena hal itu akan membantu penyembuhan pasien, dengan demikian kehadiran karyawan-karyawati maupun suster yang berkarya di RS bisa menjadi berkat bagi sesama.
Dalam perayaan Ekaristi ini, semua petugas litugi maupun petugas koornya adalah karyawan-karyawati maupun suster yang bertugas di rumah sakit. Perayaan Ekaristi menjadi khusuk dan hikmat karena diiringi dengan alunan lagu-lagu yang merdu dan menyentuh.
Setelah kotbah Rm Sheko memberkati salib yang akan dipasang di RSU Budi Rahayu ini. Kemudian berdoa secara khusus untuk pemberkatan ini. Setelah itu para Romo berkeliling sesuai dengan tugas masing-masing sementara umat mendaraskan doa Salam Maria dengan sesekali diselingi dengan lagu yang merdu.
Lantai I yang merupakan ruangan IGD dan Radiologi diberkati oleh Rm Maryato Pr, selain itu romo juga memberkatan bangunan baru untuk Genset.
Lantai II di mana perayaan Ekaristi di adakan, dan yang berfungsi sebagai poli klinik dan Farmasi Rawat jalan diberkati oleh Rm Kusmaryanto SCJ.
Lantai III, yang akan dipakai untuk laboratorium, Rehabilitasi Medis, HD (cuci darah) diberkati oleh Rm Tri Kusuma Pr. Beliau juga memberkati lantai IV yang berfungsi untuk kamar perawatan pasien bedah.
Lantai V yang merupakan unit bedah central di berkati oleh Rm Sheko Pr.
Setelah selesai Perayaan Ekaristi dilanjutkan dengan sambutan oleh Direktur Rumah sakit dan Sr Maria Robertin SND selaku Pembina Yayasan sekaligus provincial SND Indonesia. Setelah itu penyerahan Salib Coesfeld yaitu salib khasnya SND dari Sr Maria Marsela SND kepada Direktur RSU Budi Rahayu sebagai simbol agar direktur menerima tanggungjawab untuk meneruskan karya misi SND dalam bidang kesehatan ini, kemudian dilanjutkan dengan pemotong tumpeng oleh Sr Maria Robertin SND yang diberikan kepada ketua panitia pembangunan.
Setelah itu dilanjutkan dengan ramah tamah, dimana semua makan di masak sendiri dari Instalasi Gizi rumah sakit. Makanan lezat dan bergizi memanjakan perut semua yang hadir dan ikut mendoakan bangunan baru Rumah Sakit Budi Rahayu ini. Proficiat untuk semua kerja sama dari seluruh keluarga besar RSU Budi Rahayu sehingga pemberkatan ini berlangsung dengan baik dan lancar ! Semoga sukses selalu dan bisa menjadi berkat bagi sesama.
