Lokasi / Keuskupan Agung Semarang / Biara Santo Rafael - Tawangmangu
Biara Santo Rafael - Tawangmangu
Paroki - St. Pius X Karanganyar
ANGGOTA KEGIATAN
SEJARAH

Tawangmangu merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Karanganyar yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Daerah di lereng Gunung Lawu ini memiliki udara yang sejuk, tanah yang subur, dan pemandangan yang indah terutama air terjunnya.


Layak jika Tawangmangu menjadi daerah tujuan wisata dan cocok sebagai tempat peristirahatan. Tak heran, banyak vila, pondok penginapan, serta hotel yang dibangun di tanah yang berbukit tampak asri dan indah. Mayoritas penduduk bercocok tanam sayuran atau berdagang bunga keluar daerah Tawangmangu.


Pengaruh animisme masih sangat kental di Tawangmangu pada sekitar tahun 1984-an sehingga banyak penghormatan terhadap pohon yang dianggap keramat hingga sesajian di tempat tertentu. Beberapa candi peninggalan agama Hindu juga bisa ditemukan di Tawangmangu.

Umat Katolik di Tawangmangu pada umumnya adalah kaum pendatang. Masih jarang umat Katolik yang merupakan penduduk asli Tawangmangu. Namun demikian Tawangmangu sudah mempunyai gereja Katolik yang berlindung pada Santa Maria dengan jumlah umat lebih kurang 40 keluarga.


Gereja tersebut termasuk dalam wilayah Paroki Karanganyar yang berjarak sekitar 30 Kilometer. Seringkali gereja dimanfaatkan sebagai lokasi rekoleksi atau retret baik oleh kaum awam maupun imam.


Pada tahun 1984 gembala umat Tawangmangu, Romo Knetch, SJ yang bertempat tinggal di Palur sempat menginap selama empat hari di Tawangmangu. Melihat kebutuhan iman umat yang perlu mendapatkan penanganan secara intensif, maka gereja meminta suster SND untuk membantu karya pastoral di stasi Tawangmangu.


Kemudian, pada tahun 1983, rumah peristirahatan milik suster SND  di Tawangmangu  diperbaiki ulang untuk penambahan bangunan biara mungil guna menanggapi permintaan gereja untuk memulai karya baru di Tawangmangu. Rumah peristirahatan SND tersebut telah dibangun sejak tahun 1976, tetapi saat itu belum ditempati. Dulunya, rumah itu hanya diperuntukkan sebagai tempat peristirahatan dan penyegaran hidup rohani bagi suster dan anak Panti Asuhan Marganingsih.


Pada 23 Januari 1984, Tuhan hadir bersama para suster SND pertama yang memulai karya baru di Tawangmang. Mereka adalah Sr. Maria Ellana, Sr. Maria Sesilia, dan Sr. Maria Antonia. Pelayanan dimulai dengan pembinaan iman umat melalui kunjungan keluarga, pendampingan kaum muda, mengajar agama untuk anak-anak prasekolah dan kegiatan WKRI.

Rumah tersebut diberkati dengan nama: “Biara Santo Rafael.”  Perkembangan karya mengalami pasang surut. Karya pelayanan berkembang dengan mendirikan TK “Perwita Asih” pada 14 Juli 1985, Poliklinik “Darma Asih” pada 14 Nopember 1986 yang bermula dengan mengontrak sebuah rumah penduduk hinga dapat membeli rumah sendiri.

Tanggap terhadap masa depan gereja, Sr. Maria. Tekla, SND sebagai provinsial membeli sebidang tanah di desa Krangean pada tahun 1986 untuk memenuhi kebutuhan reksa pastoral, Kevikepan Surakarta dan umat wilayah lain khususnya dalam pembinaan rohani kaum muda. Selanjutnya dibukalah karya baru berupa Rumah Retret dengan nama: “Rumah Retret Santa Maria” pada 08 April 1995.  


 Tahun Yubelium Agung 2000 adalah tahun penuh rahmat bagi Kongregasi yang merayakan hari ulang tahun ke-150 tahun. Komunitas Santo Rafael ikut ambil bagian pula dalam tahun ini (01 Februari 2000) ditandai dengan pembukaan karya Pemberdayaan di Desa Bener untuk membina para petani mengerjakan tanahnya se-efisien mungkin dan menggunakan pupuk organik.


Perjalananan untuk menelusuri kepenuhan hidup dan pengembangan martabat manusia tidaklah mudah. Banyak aral merintang yang dihadapi dalam karya terutama untuk pemberdayaan. Pelayanan juga di hadapkan dengan tenaga yang semakin berkurang. Akibatnya, kelangsungan karya pemberdayaan harus berhenti pada tahun 2003.


Mata air kehidupan rohani masih di perlukan dalam kancah kehidupan ini, SND komunitas Santo Rafael tetap membagikan karyanya yang menjadi salah satu sumber kekuatan dan kesegaran jiwa melalui keheningan alam Tawangmangu.


Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai karya Biara Santo Rafael, silahkan menghubungi :

 

Suster–suster Notre Dame

Santo Rafael

Desa Ngunut 48 Rt. 04 Rw. VI

Tawangmangu Solo 57792

Jawa Tengah, Indonesia

Telp / Fax 0062 / 0271 – 697326

rkhalwat@yahoo.com