Sudah lama Uskup Tanjungkarang (Lampung) meminta kongregasi SND untuk membuka karya baru di Wilayah Keuskupan ini. Pesan itu disampaikan oleh Romo Bambang kepada Sr Maria Martha. Namun baru pada tanggal 11 Januari 2017 Sr Maria Robertin, Sr Maria Martha dan Sr Maria Monika mengadakan observasi di kota gajah Lampung. Hari pertama berkunjung ke Keuskupan, untuk menanyakan kesungguhan tawaran Bapak Uskup dan melihat kemungkinan karya di sana. Para suster diterima dengan ramah oleh Mgr Yohanes Harun Yuwono dan Romo Bambang. Malam hari para suster menghadiri dalam doa 1000 hari meninggalnya ayah Sr Martha, di sana bisa menyaksikan betapa guyup rukun persatuan umatnya.
Pagi hari tanggal 12 Januari 2017 para suster melakukan observasi tempat di Paroki Kota Gajah yang Asri, disambut ramah oleh Romo Frizt, kunjungan hanya sejenak, kemudian lanjut ke Paroki St Lidwina (Bandar Jaya), Lampung Selatan di paroki ini kehadiran para suster diharapkan oleh Bapak Uskup. Para Suster disambut ramah oleh Romo Agustinus Suranto, Pastur paroki dan Romo Thomas Jamlean serta Bp Naingolan Lambok, selaku ketua Yayasan Sekolah Yos Sudarso. Para Suster diajak melihat lokasi, sekolah TK, SD, SMP Yos Sudarso di Bandar Jaya dan Bekas SMA Yos Sudarso yang sekarang sebagian gedungnya disewa untuk STIKIP (Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan) sedang sebagian gedung dibiarkan tidak terawat.
Setelah observasi dan melihat situasi kemungkinan karya disana. Sr Maria Monika menulis laporan dan menggambarkan situasi di Keuskupan Tanjung Karang, kemudian mengajukan permohonan kepada Sr Mary Kristin dan Sr Mary Sreeja untuk membuka karya baru. Permohonan diijinkan. Maka segera Sr Maria Monika memberitahukan kepada Bapa Uskup. Beliau menindak lanjuti dan meminta Suster SND untuk berkomunikasi dengan Sekretaris Uskup. Akhirnya Suster SND menerima panggilan untuk datang ke Keuskupan Tanjung Karang.
Tanggal 15 Mei 2017 Sr Maria Martha, Sr. Maria Etha, Sr Maria Monika berangkat ke Tanjung Karang Lampung, di sana dijemput oleh Bapak Suyitno, menuju Wisma Albertus, Rumah Retret dan tempat penginapan. Sore hari jam 17.00 Para suster ke Keuskupan untuk tanda tangan kontrak. Bapak Uskup dengan kebapakan mengungkapkan dengan detail kerjasama dengan SND. Para suster SND dipercaya untuk mengelola Sekolah Yos Sudarso yang terdiri dari TK, SD, SMP, juga akan direnovasi Gedung bekas SMA Yos Sudarso untuk dijadikan asrama Puteri, Para suster juga ditawari untuk mengelola Yayasan Pelita Kasih yang mengurus anak-anak Difabel.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai karya Komunitas Santa Maria Asumpta,
silahkan menghubungi :
Suster-Suster Notre Dame
Santa Maria Asumpta